Image by www.depoklik.com |
Sahabat pembaca, telah hampir memasuki tahun pertama, kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori ternyata belum juga terkuak.
Mahasiswa yang berkuliah di Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Indonesia ini menurut keterangan pihak kepolisian dihabisi dengan cara diseret menuju ke pinggir danau Kenanga yang terletak di Universitas Indonesia. Dari keterangan sementara pihak kepolisian, Akseyna dibunuh dengan cara ditenggelamkan menggunakan batu konblok yang dikaitkan ke tubuh Akseyna sebagai pemberat.\
Ayah Akseyna sendiri yakni Kolonel (Sus) Mardoto meminta negara dalam hal ini adalah pihak kepolisian untuk bertanggung jawab penuh atas kematian putranya tersebut. Beliau juga meminta agar pihak kepolisian bertindak cepat mengusut kasus ini agar segera diketahui pelaku pembunuhan putranya Akseyna."Sampai kapanpun juga kasus anak saya harus terus diselidiki" tegas Mardoto.
Keluarga Akseyna sendiri memaklumi untuk tidak memberikan tenggang waktu kepada pihak kepolisian dalam memecahkan misteri pembunuhan Akseyna, karena menurut mereka mengumpulkan bukti-bukti tersebut bukanlah pekerjaan mudah. Mardoto sendiri mengakui bahwa selama ini pihak kepolisian selalu memberikan informasi perihal petunjuk-petunjuk ataupun langkah-langkah dalam penyelidikan kasus putranya tersebut.
Mardoto sendiri mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus kematian putranya. "Kemarin polisi memeriksa beberapa saksi, namun itu bukan kapasitas saya untuk mengungkapnya" tegas Mardoto.
Bersumber dari Liputan6.com pihak kepolisian menduga bahwa kemungkinan kematian Akseyna berhubungan dengan komunitas LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender), hal ini dipicu dengan adanya saksi yang dianggap penyidik sangat berpotensi sebagai Potential Suspect (Tersangka Kuat).
No comments:
Post a Comment